Rabu, 30 Desember 2015

social media is traveler's hero

Halo sahabat bolang hoho

Ceritanya bulan desember ini, saya dapat tawaran job naik gunung. Acara dadakan, izin ke ibuk juga dadakan, alhamdulillah dapat restu hehe

Biasanya buat acara traveling bareng, saya jarang cari informasi detail, tapi liburan kali ini beda soalnya kita mau mendaki gunung yang katanya punya track cukup ekstrem dan beberapa jalur pendakian gak ada sumber air huhu Yak apa lagi kalau bukan Gunung Merbabu. Gunung yang berada Jawa Tengah ini cukup sulit didaki, begitu kata temen yang udah kesana. Nah, buat antisipasi biar gak kaget dan gak minta pulang pas udah nyampek sana, akhirnya saya pun nyari info ke kakak Google haha

Setelah masukin kata kunci di Google, muncullah beberapa daftar penelusuran situs yang bisa dipilih dan pilihan saya jatuh pada list paling atas hehe Situs ini merupakan catatan perjalanan pendaki lain yang menceritakan pengalaman perjalanannya secara detail. Istilahnya gaulnya sih travel blog.

Berdasarkan penelitian skripsweet yang saya lakukan, travel blog udah jadi salah satu rujukan traveler muda buat nyari informasi. Alasannya karna dianggap lebih jujur dan menyampaikan informasi secara apa adanya. Sesama traveler dianggap tidak punya kepentingan apapun atas keputusan yang diambil jadi informasi yang disampaikan pun dianggap lebih berbobot. Mereka juga mempertimbangkan perjalanan dan rekomendasi yang diberikan pemilik blog. Tapi tidak semua travel blog bisa memenuhi ekspektasi pembaca sih, kadang ada tulisan yang terlalu bertele-tele, kurang rapi, dan terlalu banyak animasi yang bisa bikin lemot hehe

Oh ya selain travel blog, informasi yang ada di community site (misal tripadvisor) dan social networking sites (facebook) juga lebih dipilih oleh traveler muda dibandingkan informasi yang disajikan oleh situs resmi milik perusahaan atau pemerintah lho. Menurut mereka, situs resmi perusahaan dan pemerintah hanya akan mengatakan hal-hal yang bagus saja karna ada niatan untuk mempromosikan sesuatu jadi ada kecenderungan traveler muda untuk kurang percaya sama informasi yang diklaim situs tersebut. 

Baru sadar juga ternyata media sosial punya peranan penting sebagai alternatif sumber informasi produk pariwisata. Pilihan media sosial pun macem-macem, ada yang menyajikan catatan perjalanan secara verbal, informasi visual berupa foto bahkan ada yang bisa menyajikan bentuk yang lebih menarik berupa video sehingga punya gambaran yang lebih jelas, pokoknya semua punya plus minus nya masing-masing deh hehe. Jadi, kalau kamu lebih suka nyari informasi dimana? :D

0 komentar:

Posting Komentar