Libur telah tiba, libur telah
tiba hore hore hore !
Itu adalah salah satu lagu anak-anak yang sering diputar kalau liburan sekolah sudah dekat tapi sekarang saya bukan mau membahas tentang lagu anak-anak atau tentang penyanyinya hehe, tapi sesuatu yang lebih ditunggu-tunggu oleh banyak orang, apa itu? Yap, holiday! Liburan memang menjadi angin segar ditengah suntuknya rutinitas kantor, sekolah dan lainnya. Dan ini bisa jadi salah satu obat mujarab untuk menyegarkan otak dan mendamaikan hati hehe
As a one-day trip traveler, saya jarang merencanakan detail tentang perjalanan liburan, yang penting cukup tau tempat wisata yang dituju dan sama siapa perginya. Udah gitu aja, sesimpel itu. Bahkan pernah suatu kali karna capek di jalan habis main air di pantai Malang, saya dan temen-temen sempet tidur di pom bensin hahaha. Tapi beda cerita kalau harus traveling ke luar kota atau luar negeri beberapa hari dan belum pernah kesana sebelumnya, mungkin saya akan lebih detail mencari informasi apa aja yang saya butuhkan, salah satunya penginapan. Karena produk pariwisata ini termasuk intagible goods, kita tidak bisa mengevaluasi kualitasnya sebelum mengkonsumsinya. Jadi, kita perlu nyari informasinya untuk mengurangi risiko ketidakpuasan yang mungkin terjadi. Jangan sampek tidur di kamar yang ada kecoaknya, flush toilet yang mampet, shower yang gak nyala, atau kalau mau nyalain AC butut harus naik kasur karna gak ada remotenya kayak cerita disini -.-“
Kalau bicara tentang travel planning, jadi ingat tentang penelitian etnografi saya, 6 dari 10 konsumen muda akan nyari informasi penginapan di pilihan kedua setelah transportasi menuju kota/negara tujuan. Menurut mereka, tempat menginap adalah salah satu hal yang penting untuk menjamin keamanan dan keselamatan selama bepergian. Dan dalam penelitian ini, mereka cenderung mencari banyak informasi online tentang beberapa atribut hostel yang dianggap penting; misalnya: perbandingan harga, rating, online review, lokasi hostel, kualitas kamar, layanan, kebersihan, serta foto terbaru hostel.
Yang menarik di temuan ini adalah informasi visual berupa foto menjadi pertimbangan utama dalam pengambilan keputusan saat memilih hostel. Melalui informasi visual tersebut, bisa diperoleh gambaran yang lebih nyata tentang produk pariwisata yang akan dipilih. Informasi visual juga mampu meningkatkan keterlibatan dalam proses pencarian sehingga akan mendorong mereka untuk menggali informasi lebih dalam lagi tentang obyek visual tersebut. Foto yang bagus bisa menarik perhatian untuk mengunjungi tempat tersebut dan bagi mereka foto kamar mandi dan tempat tidur merupakan informasi yang sangat penting. Mereka ingin memastikan bahwa kedua tempat tersebut bersih dan layak digunakan. Apalagi, ada hostel yang hanya menyediakan sharing bathroom sehingga informasi tersebut perlu diketahui sebelumnya. Oleh karena itu, ketika mereka tidak mendapatkan foto di halaman situs, mereka memutuskan untuk tidak memilih penginapan tersebut. Ketika perusahaan kurang mampu memenuhi ekspektasi, ya konsumen lari hehehe Apalagi, internet itu mudah diakses dan bisa memberikan berbagai alternatif pilihan kan?
Nah, ini salah satu tantangan bagi para pengelola hotel atau hostel bagaimana mereka menjalin hubungan dengan calon konsumennya. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan selalu memperbarui dan menambah lebih banyak informasi visual berupa foto di halaman situsnya. Karena informasi visual lebih mampu memberikan kesan yang lebih positif pada calon konsumen dan mampu mempengaruhi minatnya untuk mengunjungi sebuah obyek visual tersebut. Harapan saya, semoga pengelola hotel dan hostel di Indonesia bisa selalu memperbaiki kualitas diri dan layanan online nya untuk lebih menarik banyak konsumen.. So, let’s be smart company, keep improving and grab your customer :D
Itu adalah salah satu lagu anak-anak yang sering diputar kalau liburan sekolah sudah dekat tapi sekarang saya bukan mau membahas tentang lagu anak-anak atau tentang penyanyinya hehe, tapi sesuatu yang lebih ditunggu-tunggu oleh banyak orang, apa itu? Yap, holiday! Liburan memang menjadi angin segar ditengah suntuknya rutinitas kantor, sekolah dan lainnya. Dan ini bisa jadi salah satu obat mujarab untuk menyegarkan otak dan mendamaikan hati hehe
As a one-day trip traveler, saya jarang merencanakan detail tentang perjalanan liburan, yang penting cukup tau tempat wisata yang dituju dan sama siapa perginya. Udah gitu aja, sesimpel itu. Bahkan pernah suatu kali karna capek di jalan habis main air di pantai Malang, saya dan temen-temen sempet tidur di pom bensin hahaha. Tapi beda cerita kalau harus traveling ke luar kota atau luar negeri beberapa hari dan belum pernah kesana sebelumnya, mungkin saya akan lebih detail mencari informasi apa aja yang saya butuhkan, salah satunya penginapan. Karena produk pariwisata ini termasuk intagible goods, kita tidak bisa mengevaluasi kualitasnya sebelum mengkonsumsinya. Jadi, kita perlu nyari informasinya untuk mengurangi risiko ketidakpuasan yang mungkin terjadi. Jangan sampek tidur di kamar yang ada kecoaknya, flush toilet yang mampet, shower yang gak nyala, atau kalau mau nyalain AC butut harus naik kasur karna gak ada remotenya kayak cerita disini -.-“
Kalau bicara tentang travel planning, jadi ingat tentang penelitian etnografi saya, 6 dari 10 konsumen muda akan nyari informasi penginapan di pilihan kedua setelah transportasi menuju kota/negara tujuan. Menurut mereka, tempat menginap adalah salah satu hal yang penting untuk menjamin keamanan dan keselamatan selama bepergian. Dan dalam penelitian ini, mereka cenderung mencari banyak informasi online tentang beberapa atribut hostel yang dianggap penting; misalnya: perbandingan harga, rating, online review, lokasi hostel, kualitas kamar, layanan, kebersihan, serta foto terbaru hostel.
Yang menarik di temuan ini adalah informasi visual berupa foto menjadi pertimbangan utama dalam pengambilan keputusan saat memilih hostel. Melalui informasi visual tersebut, bisa diperoleh gambaran yang lebih nyata tentang produk pariwisata yang akan dipilih. Informasi visual juga mampu meningkatkan keterlibatan dalam proses pencarian sehingga akan mendorong mereka untuk menggali informasi lebih dalam lagi tentang obyek visual tersebut. Foto yang bagus bisa menarik perhatian untuk mengunjungi tempat tersebut dan bagi mereka foto kamar mandi dan tempat tidur merupakan informasi yang sangat penting. Mereka ingin memastikan bahwa kedua tempat tersebut bersih dan layak digunakan. Apalagi, ada hostel yang hanya menyediakan sharing bathroom sehingga informasi tersebut perlu diketahui sebelumnya. Oleh karena itu, ketika mereka tidak mendapatkan foto di halaman situs, mereka memutuskan untuk tidak memilih penginapan tersebut. Ketika perusahaan kurang mampu memenuhi ekspektasi, ya konsumen lari hehehe Apalagi, internet itu mudah diakses dan bisa memberikan berbagai alternatif pilihan kan?
Nah, ini salah satu tantangan bagi para pengelola hotel atau hostel bagaimana mereka menjalin hubungan dengan calon konsumennya. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan selalu memperbarui dan menambah lebih banyak informasi visual berupa foto di halaman situsnya. Karena informasi visual lebih mampu memberikan kesan yang lebih positif pada calon konsumen dan mampu mempengaruhi minatnya untuk mengunjungi sebuah obyek visual tersebut. Harapan saya, semoga pengelola hotel dan hostel di Indonesia bisa selalu memperbaiki kualitas diri dan layanan online nya untuk lebih menarik banyak konsumen.. So, let’s be smart company, keep improving and grab your customer :D
0 komentar:
Posting Komentar